Sidoarjo, Jatim
Maraknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan sapi, membawa titik terang.Pasalnya melalui Pemkab kususnya Dinas Peternakan Kabupaten Sidoarjo melakukan penanganan semaksimal dengan turun langsung mendatangi tempat peternak sapi, tepatnya di Dusun Klagen Desa Tropodo Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo.
Dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dihadiri oleh Kadis Pangan dan Pertanian Dr. Eny Restianingsih serta Forkopimka Kecamatan Krian, yang bekerjasama dengan Guru besar Unair serta Ikatan Dokter Hewan dan dari Unibraw untuk peternak sapi
Di Desa Tropodo Kecamatan Krian, Jumat (20/5/22).
Kadis Pangan dan Pertanian Dr. Eny Restianingsih kepada wartawan menjelaskan , dalam satu minggu ini dari total populasi 1450 sekarang sudah disembuhkan beberapa menjadi 1114, artinya PMK bisa disembuhkan. Asalkan pertama sanitasinya bagus. Kebersihan peternak baju sekali menyelesaikan satu ke yang lainnya harus ektra bersih seperti sarung tangan harus ganti.
Penyebaran masih tinggi di Sidoarjo, ada16 Kecamatan sebagai tantangan adalah ketabahan dari teman – teman peternak, karena pakan 70% dan sakit obat obatan, Alhamdulillah sekarang kita dibantu dari Unair maupun Brawijaya maupun Ikatan Dokter Hewan itu membantu bersama sama gerak, karena sumber daya manusia kita sedikit untuk dokter hewannya, Alhamdulillah setelah kita mengajukan proposal dibantu pada hari ini. Dan Sidoarjo sendiri sudah ada kebijakan Surat Edaran (SE) dari Bupati antara lain intinya mengendalikan virus ini (PMK), masyarakat di edukasi dan sebagainya, bahwa susunya aman, dagingnya aman asalkan suhunya sudah dibersihkan. Hari ini pemberian obat obatan sambil menunggu BTT dan BTTnya masih proses sambil menunggu, ini semua sudah pada kegelisahan ekonominya, Alhamdulillah relawan pada ada disini, jelasnya.
Prof.Dr. Mustofa Helmi Efendi, drh. DTAPH sebagai Guru Besar bidang ilmu kesehatan telah mengatakan bahwa OAE (organisasi kesehatan dunia) prinsip penyakit ini tidak mempunyai dampak pada kesehatan masyarakat, untuk manusia tidak perlu takut dengan penyakit ini. Karena penyakit ini bisa sembuh sendiri, tetapi lebih baik dilakukan terapi terapi sekuratif untuk meningkatkan perpromas biar cepat sembuh atau terapi terapi yang sifatnya mecegah infeksi sekunder. Yang corona tracaknya kaki sapi bila jalan ditempat yang kotor, maka mudah terinfeksi dan di cegah oleh pemberian anti biotik. Virus ini bisa ditularkan lewat udara, dalam hitungan detik. Solusinya kandang kandang yang kena virus harus disemprot, dan tingkat kematiannya rendah, meskipun rendah dia punya kemampuan menyerang anak sapi. Anak sapi kurang dari 6 bulan tingkat moraritasnya 50 sampai 80% sangat tinggi, karena virus pada anak sapi punya kemampuan ektra masuk ke jantung khusus anak sapi. Penanganan dari PMK ini sulit karena birokrasi, mau mengkarantina peternak tidak taat makanya perlu KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi). Pungkasnya.
Haris Iswandi Kepala Desa Tropodo Krian berharap kejadian ini cepat selesai karena dinas terkait sangat mensuport dalam mengurangi kegelisahan dan mengurangi kepanikan apa yang terjadi pada peternak, dijelaskan ada dua kejadian yaitu mati ditempat sama potong paksa, ada sapi anakan juga sapi dewasa. Dari Desa sendiri sudah bekerja sama dengan Dinas Pangan sudah menyampaikan seperti itu, tapi ada kesulitan karena ini masalah perut (usaha) sehingga kita tidak bisa memaksakan, paling tidak dari Desa dan Dinas kita sudah menginformasikan, harapannya kepada warga peternak sapi perah dan sapi potong semoga tetap semangat bisa kembali seperti semula, terangnya.
Sementara peternak sapi Hj. Nurotin yang tinggal di Dusun klagen Rt.02, Rw.04 Desa Tropodo Kecamatan Krian ini telah menyampaikan bahwa kami sebagai peternak sapi perah dan sapi potong merasa was was dengan adanya wabah PMK ini, terus terang ternak kami sudah kena wabah tersebut, namun kami juga berusaha semaksimal mungkin supaya bisa sembuh.
Harapan kami supaya di Hari Raya Idul Adha nanti bisa dijual, kalau memang ga bisa terpaksa akan kami jual paksa, tapi sementara ini tetap kami upayakan dengan anjuran anjuran penangan yang terbaik, harapan kami sapi sapi ini bisa sehat kembali dan wabah PMK ini sudah bisa pulih kembali, sehingga nanti Idul Adha bisa di jual.
Selain itu kami perternak sapi yang pada hari ini sudah berbondong bondong kumpul semua, sangat berharap kedatangan Bapak Bupati, supaya kami bisa menyampaikan unek unek atau keluhan kami (madul) kepada beliau, namun Bapak Bupati hari ini tidak bisa hadir, saya juga merasa kecewa, pungkasnya. (YS)